Stop Sekolah Online, Masda Cek Kesehatan Siswa Tiap Hari

Dokumentasi proses cek suhu, pemberian hand-sanitizer, dan pencatatan hasil cek, 

di pintu masuk sebelah timur PP. Mashlahatul Hidayah Errabu Bluto Sumenep.

Masda.id, Sumenep - Yayasan Pesantren Mashlahatul Hidayah (Masda) Errabu Bluto Sumenep tak lagi menyelenggarakan kurikulum belajar mengajar (KBM) secara online. Sejak Tanggal 14 Juli 2020, KBM berlangsung dengan tatap muka seperti sebelum Covid-19 menjadi pandemi global.

Hal tersebut berdasarkan hasil musyawarah dewan pengasuh, jajaran pengurus yayasan, beserta kepala unit di lembaga Mashlahatul Hidayah. Namun keputusan melangsungkan KBM secara tatap muka disertai beberapa kebijakan yang mengikat yakni dengan tetap memperhatikan protokal kesehatan yang mesti dipatuhi oleh para guru, siswa, wali siswa, atau siapapun yang memasuki area sekolah.

Protokol kesehatan dilakukan dengan pengecekan suhu tubuh dan cuci tangan dengan hand-sanitizer, serta pencatatan hasil cek suhu tubuh setiap harinya. Kegiatan tersebut dilakukan di dua pintu utama untuk memasuki sekolah. Petugas penjagaan dilakukan oleh para alumni dan beberapa pengrus OSIS yang secara bergantian berjaga sesuai jadwal.

Petugas pengecekan suhu siswa Rahman mengatakan, cek kondisi kesehatan siswa dilakukan sejak hari pertama masuk berdasarkan himbauan dari pengasuh.

"Yang berjaga disini teman-teman alumni dan beberapa pengurus OSIS yang kita libatkan. Kegiatan ini mungkin akan terus kita lakukan sampai keadaan benar-benar membaik,” jelas Rahman, Senin (27/07/2020).

Salah satu guru MTs. Masda Ustadz Dzinnurain mengatakan, perhatian terhadap kesehatan siswa sangat perlu dilakukan.

"Sekalipun keadaan sepertinya sudah mulai membaik, tapi perhatian terhadap kesehatan harus tetap ditingkatkan. Karena bicara kesehatan itu sebenarnya bisa kebutuhan jangka Panjang. Yaaa.. semoga keadaan semakin membaik aja,” katanya sebelum memasuki area sekolah, Senin (27/07/2020).

Kebijakan mengaktifkan kembali kegiatan belajar mengajar di tengah situasi Covid-19 membutuhkan pertimbangan matang dan peraturan-peraturan yang khusus sebagai antisipasi terjadinya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan. Dari itu, pimpinan lembaga Mashlahatul Hidayah menekankan kepada seluruh sivitas pendidikan untuk betuk-betul memperhatikan protokol kesehatan. Baik selama kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah. [lai/ham]