Oleh: MAKTUM*
Puasa Sunnah dan Pahala Melimpah
Puasa merupakan ibadah yang memiliki
banyak dimensi spiritual, sosial, dan kesehatan. Dalam Islam, selain puasa
wajib di bulan Ramadhan, terdapat pula berbagai bentuk puasa sunnah yang
dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim. Meskipun tidak diwajibkan,
puasa sunnah membawa pahala yang besar dan manfaat yang luas, baik di dunia
maupun akhirat. Rasulullah SAW pun sangat gemar melakukan puasa sunnah sebagai
bagian dari ibadah sehari-hari.
Makna dan Tujuan Puasa Sunnah
Puasa sunnah adalah puasa yang
dilakukan secara sukarela oleh seorang Muslim dengan niat untuk mendekatkan
diri kepada Allah SWT. Tujuan utamanya adalah menambah amal kebajikan,
menghapus dosa-dosa kecil, melatih kesabaran dan ketakwaan, serta menghidupkan
sunnah Rasulullah SAW.
Allah SWT sangat menghargai ibadah
puasa. Dalam hadits qudsi disebutkan:
“Setiap amal anak Adam adalah
untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
memberinya pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya
ibadah puasa di sisi Allah. Bahkan, puasa menjadi salah satu amalan yang tidak
diketahui secara pasti berapa ganjarannya, karena Allah sendiri yang akan
membalasnya langsung dengan pahala yang tak terhingga.
Macam-Macam Puasa Sunnah dan
Keutamaannya
1. Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah SAW sering berpuasa pada
hari Senin dan Kamis. Hari-hari tersebut adalah waktu di mana amal manusia
diangkat ke langit.
“Amal perbuatan manusia diperiksa
setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku ingin ketika amalanku diperiksa, aku
sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi)
2. Puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13,
14, dan 15 bulan hijriyah)
Puasa ini sangat dianjurkan karena
dilakukan pada pertengahan bulan, saat bulan purnama. Rasulullah SAW tidak
pernah meninggalkan puasa ini.
“Jika kamu ingin berpuasa, maka
berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.”
(HR. Tirmidzi)
3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)
Bagi yang tidak berhaji, puasa pada
hari Arafah sangat dianjurkan karena mampu menghapus dosa dua tahun: satu tahun
yang lalu dan satu tahun yang akan datang.
“Puasa Arafah dapat menghapus dosa
setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)
4. Puasa Asyura (10 Muharram)
Rasulullah SAW berpuasa pada hari
ini dan menganjurkan umat Islam untuk ikut berpuasa, serta menyertai dengan
satu hari sebelum atau sesudahnya (9 dan/atau 11 Muharram) agar berbeda dengan
kaum Yahudi.
“Puasa Asyura menghapus dosa setahun
yang lalu.”
(HR. Muslim)
5. Puasa Daud
Puasa ini dilakukan secara
selang-seling: sehari puasa, sehari tidak. Ini adalah bentuk puasa yang paling
dicintai Allah SWT.
“Puasa yang paling dicintai Allah
adalah puasa Daud; ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
(HR. Bukhari)
Keutamaan dan Hikmah Puasa Sunnah
- Menghapus dosa-dosa kecil
Puasa sunnah menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah, terutama jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh kesungguhan. - Melatih pengendalian diri
Puasa membuat seseorang terbiasa menahan diri dari hawa nafsu, ucapan buruk, dan tindakan sia-sia. Ini sangat penting dalam membentuk karakter seorang Muslim yang taat. - Mendekatkan diri kepada Allah
Ibadah puasa adalah bentuk kedekatan spiritual yang mendalam antara hamba dengan Tuhannya. Orang yang rajin berpuasa sunnah akan merasakan ketenangan dan kelapangan hati dalam hidupnya. - Masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di surga terdapat
sebuah pintu bernama Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui
pintu itu pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
- Menjadi pelindung dari api neraka
“Barang siapa yang berpuasa satu
hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70
musim perjalanan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup
Puasa sunnah bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi merupakan jalan menuju kebersihan jiwa, pahala yang besar, dan kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW telah mencontohkan berbagai bentuk puasa sunnah sebagai bagian dari rutinitas ibadah beliau. Maka, umat Islam seharusnya termotivasi untuk meneladani beliau dengan memperbanyak puasa sunnah. Dengan menjadikan puasa sunnah sebagai bagian dari kehidupan, kita bukan hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga kesehatan jasmani dan mental. Mari kita hidupkan sunnah ini dalam kehidupan kita, agar senantiasa mendapat ridha dan rahmat Allah SWT.
Maktum, Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mashlahatul Hidayah Errabu Bluto Sumenep Jawa Timur.
0 Komentar