Banner HIMA 2021

PUASA SUNNAH DAN PAHALA YANG MELIMPAH

 

Oleh: MAKTUM*

Puasa Sunnah dan Pahala Melimpah

Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak dimensi spiritual, sosial, dan kesehatan. Dalam Islam, selain puasa wajib di bulan Ramadhan, terdapat pula berbagai bentuk puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat Muslim. Meskipun tidak diwajibkan, puasa sunnah membawa pahala yang besar dan manfaat yang luas, baik di dunia maupun akhirat. Rasulullah SAW pun sangat gemar melakukan puasa sunnah sebagai bagian dari ibadah sehari-hari.

Makna dan Tujuan Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan secara sukarela oleh seorang Muslim dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tujuan utamanya adalah menambah amal kebajikan, menghapus dosa-dosa kecil, melatih kesabaran dan ketakwaan, serta menghidupkan sunnah Rasulullah SAW.

Allah SWT sangat menghargai ibadah puasa. Dalam hadits qudsi disebutkan:

“Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya ibadah puasa di sisi Allah. Bahkan, puasa menjadi salah satu amalan yang tidak diketahui secara pasti berapa ganjarannya, karena Allah sendiri yang akan membalasnya langsung dengan pahala yang tak terhingga.

Macam-Macam Puasa Sunnah dan Keutamaannya

1. Puasa Senin dan Kamis

Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Hari-hari tersebut adalah waktu di mana amal manusia diangkat ke langit.

“Amal perbuatan manusia diperiksa setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku ingin ketika amalanku diperiksa, aku sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi)

2. Puasa Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 bulan hijriyah)

Puasa ini sangat dianjurkan karena dilakukan pada pertengahan bulan, saat bulan purnama. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa ini.

“Jika kamu ingin berpuasa, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15.”
(HR. Tirmidzi)

3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Bagi yang tidak berhaji, puasa pada hari Arafah sangat dianjurkan karena mampu menghapus dosa dua tahun: satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.

“Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.”
(HR. Muslim)

4. Puasa Asyura (10 Muharram)

Rasulullah SAW berpuasa pada hari ini dan menganjurkan umat Islam untuk ikut berpuasa, serta menyertai dengan satu hari sebelum atau sesudahnya (9 dan/atau 11 Muharram) agar berbeda dengan kaum Yahudi.

“Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu.”
(HR. Muslim)

5. Puasa Daud

Puasa ini dilakukan secara selang-seling: sehari puasa, sehari tidak. Ini adalah bentuk puasa yang paling dicintai Allah SWT.

“Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasa Daud; ia berpuasa sehari dan berbuka sehari.”
(HR. Bukhari)

Keutamaan dan Hikmah Puasa Sunnah

  1. Menghapus dosa-dosa kecil
    Puasa sunnah menjadi sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah, terutama jika dilakukan dengan niat yang ikhlas dan penuh kesungguhan.
  2. Melatih pengendalian diri
    Puasa membuat seseorang terbiasa menahan diri dari hawa nafsu, ucapan buruk, dan tindakan sia-sia. Ini sangat penting dalam membentuk karakter seorang Muslim yang taat.
  3. Mendekatkan diri kepada Allah
    Ibadah puasa adalah bentuk kedekatan spiritual yang mendalam antara hamba dengan Tuhannya. Orang yang rajin berpuasa sunnah akan merasakan ketenangan dan kelapangan hati dalam hidupnya.
  4. Masuk surga melalui pintu Ar-Rayyan
    Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu bernama Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada hari kiamat.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Menjadi pelindung dari api neraka

“Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya dari neraka sejauh 70 musim perjalanan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Puasa sunnah bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi merupakan jalan menuju kebersihan jiwa, pahala yang besar, dan kemuliaan hidup di dunia dan akhirat. Rasulullah SAW telah mencontohkan berbagai bentuk puasa sunnah sebagai bagian dari rutinitas ibadah beliau. Maka, umat Islam seharusnya termotivasi untuk meneladani beliau dengan memperbanyak puasa sunnah. Dengan menjadikan puasa sunnah sebagai bagian dari kehidupan, kita bukan hanya mendapatkan manfaat spiritual, tetapi juga kesehatan jasmani dan mental. Mari kita hidupkan sunnah ini dalam kehidupan kita, agar senantiasa mendapat ridha dan rahmat Allah SWT.

Maktum, Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mashlahatul Hidayah Errabu Bluto Sumenep Jawa Timur.

Posting Komentar

0 Komentar