![]() |
Pesiden RI Ke-3, BJ. Habibi. Foto: istimewa |
Masda.id — Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab dipanggilan B.J. Habibie merupakan putra terbaik bangsa indonesia. Putra bangsa yang konsen menggeluti bidang ilmu teknologi dan mampu berprestasi hingga namanya masyhur di kancah ilmuan teknologi dunia. Di negara Indonesia B.J. Habibi dikenal dengan gelar Bapak Teknologi Indonesia sebagai penghargaan negara dan seluruh anak bangsa atas kemampuan dan prestasinya sehingga mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Rabu (11/9/2019) kemaren, B.J Habibie menghembuskan nafas terakhir setelah dua pekan dalam proses rawat intensif di RSPAD. Gatot Soebroto Jakarta, beliau wafat di usia ke-83 tahun. Bangsa indonesia tentu berduka atas musibah ini, mutiara bangsa dari timur (Parepare, Sulawesi Selatan) ini telah pergi untuk selamanya, meninggalkan segala jasa besarnya terhadap pembangunan dan pengembangan bangsa indonesia. Seluruh rakyat indonesia menjadi saksi atas kebaikan dan jasa B.J. Habibie selama hidupnya.
B.J. Habibie sebagai pribadi, memiliki kemampuan di atas rata-rata dan pada masa pemerintahan Soekarno pemerintah sangat gencar memberikan peluang beasiswa kepada siswa cerdas indonesia untuk melaksanakan studi lanjut ke luar negeri. Waktu itu B.J. Habibie merupakan satu dari sekian ratus siswa yang terpilih mengikuti program tersebut dan beliau memilih jurusan Teknik Penerbangan konsentrasi Konstruksi Pesawat Terbang di Rhein Wastfalen Aachen Technische Hochschule Jerman. Dari situlah awal mula B.J. Habibie memperdalam kemampuan serta dengan tekad kuatnya untuk kembali ke indonesia dengan membawa kemampuan membuat konstruksi pesawat terbang, cita-cita itu akhirnya tercapai dan mendapat gelar Bapak Teknologi Indonesia. Kemudian dalam karir kepemerintahan pada tahun 1998 B.J. Habibie pertama kali menjabat sebagai Presiden RI menggantikan posisi Soeharto kemudian beberapa tahun selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden dari Presiden RI ke-7. Atas dasar peran serta dan keterlibatan beliau dalam perjalanan bangsa ini kemudian beliau kerap dijuluki sebagai Bapak Demokrasi Indonesia dan Bapak Reformasi Bangsa.
Selanjutnya adalah; B.J. Habibie sebagai identitas pengetahuan. Bicara nama B.J. Habibe tidak akan terlepas dari pembahasan pembuatan pesawat terbang asli indonesia atau penemu teori—rumus dalam konstruksi pesawat sehingga oleh para rekan-rekan ilmuan (internasional) disebut sebagai Faktor Habibi. B.J. Habibie juga mendapat gelar penghargaan Mr. Crack dari para ilmuan luar negeri atas penemuan rumus Faktor Habibi, kemdian atas segala kejeniusan yang dimiliki beliau mendapat banyak pengakuan dari berbagai lembaga kelas internasional, seperti: Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (dari lembaga penerbangan Jerman), The Royal Aeronautical Society London (dari Inggris), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (dari Prancis), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (dari Swedia), bahkan The US Academy of Engineering (dari Amerika Serikat), dan beliau juga pernah mendapat penghargaan bergengsi yaitu Edward Warner Award serta Award von Karman (setara Hadiah Nobel).
Saat ini B.J. Habibie telah wafat. Setiap yang meninggal membawa serta segala kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan masing-masing, sehingga segala potensi (personal) tersebut secara otomatis akan hilang bersama wafatnya individu yang bersangkutan. Sebagaimana dalam konsep agama Islam bahwa diantara cara-cara Allah mengangkat ilmu (pengetahuan) dari muka bumi adalah dengan wafatnya orang-orang ‘alim (orang berpengetahuan), walaupun terminologi ‘alim dalam bahasa arab atau dalam konstruk agama dan atau menurut sebagian pendapat hanya merujuk kepada orang yang memiliki pengetahuan—pemahaman agama yang luas. Namun jika ditarik dalam kontek yang lebih luas, kata ‘alim dapat juga diartikan sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan dalam satu atau beberapa bidang keilmuan, sehingga dalam kontek pembahasan B.J. Habibie beliau merupakan anak bangsa yang dapat dikategorisasi ke dalam kata ‘alim atau seseorang yang sekaligus sebagai identitas keilmuannya. Kepergian beliau adalah takdir, semoga semangat dan kemampuannya terus diganderungi dan diteladani oleh masyarakat indonesia sehingga kelak akan lahir Habibie-Habibie lain yang akan melanjutkan dan kembali mengharumkan nama bangsa indonesia di dunia.
Bersama itu, seluruh civitas Pondok Pesantren Mashlahatul Hidayah; jajaran pengasuh, jajaran dewan guru, dewan pengurus, para santri dan alumni, para simpatisan lembaga dan seluruh rakyat Indonesia mengucapkan bela sungkawa yang dalam atas kepergian B.J. Habibie, sosok putra bangsa yang tidak akan pernah dilupakan kontribusi dan jasa-jasanya terhadap negara tercinta. Terima kasih.
0 Komentar