Annisa HIdayaturrohmah sebagai moderator, dan k.Syamlan,S,Ag. sebagai Pemateri. (Pict: afif)
Sumenep- Masda.Id. Orisma mengadakan acara MOSMA (Masa Orientasi Santri Mashlahatul Hidayah) dengan sesi materi ke-3 tentang "Kepesantrenan" yang disampaikan oleh K. Syamlan, S.Ag., dan dimoderatori oleh Annisa Hidayaturrohmah. (20/07/2022)
Dalam penjelasannya K. Syamlan, S.Ag., menyampaikan banyak hal terkait konsep dasar tentang santri dan pesantren serta tugas-tugas pokok seorang santri.
Salah satu yang disampaikan adalah definisi santri yaitu siswa padepokan atau menginap di padepokan yang disediakan oleh pondok. Berdasar pada definisi tersebut sehingga jelas perbedaan antara identitas santri dan siswa. Artinya seorang santri sudah tentu seorang siswa, tapi seorang siswa belum tentu seorang santri.
Pada dasarnya pesantren merupakan sarana untuk memperoleh ilmu dan amal sebagai bekal menuju Allah SWT. Diperolehnya ilmu di pesantren tidak lain diperantarai oleh jajaran masyayikh dan asatidz (para guru). Sehingga keduanya harus benar-benar dihormati oleh semua santri untuk mempermudah mendapatkan ilmu dan barokahnya.
Kemudian K. Syamlan juga menghimbau kepada seluruh santri untuk memberikan penghormatan tinggi terhadap seluruh jajaran guru di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Mashlahatul Hidayah dan memanggilnya dengan panggilan Ustadz atau Ustadzah.
Himbauan tersebut dimaksudkan supaya menjadi pembeda antara ciri khas panggilan santri di lembaga pendidikan yang berbasis pesantren dengan lembaga pendidikan umum.
Kemudian beliau menekankan bahwa pesantren adalah tempat yang tepat dan baik untuk mencetak orang-orang yang serbaguna/multiguna bagi kebutuhan masyarakat saat ini. Maka belajarlah di pesantren dan tekuni banyak hal selama di pesantren.
Setelah materi dan sesi tanya jawab selesai maka dilanjutkan dengan pemberian cendramata dari Ustdz. Jazilatul Hujjah, S.Pd., sebagai MPO kepada pemateri.
Akhlakah gelluh pabeghus, insyaAllah pelajaran selaen nurok bhegus. Akhlakah ghelluh pa teppak, Insyaallah Bhekal teppak kalakoannah. (pesan beliau)
Seorang itu harus dihormati dan dita'dzimi. Hal itu bukan semata karena status guru atau ustadz-nya tapi karena ilmunya. Selain itu memang tugas seorang santri untuk menghormati gurunya. (Lely)
Editor: Ilham
0 Komentar