Sumenep - Masda.id, Raudhatul Atfal (RA) Mashlahatul Hidayah selenggarakan penutupan “Sekolah Ramadhan” (29/04/2021), di Aula Madrasah Aliyah. Kegiatan penutupan dilaksanakan dengan konsep kegiatan sosial dan keagamaan.
Kegiatan penutupan tersebut dikemas dengan
beberapa kegiatan diantaranya kegiatan buka bersama seluruh siswa Raudhatul
Atfal yang berjumlah sekitar 35 siswa, beserta para wali (ibu) dan para santri
peserta kegiatan Pondok Ramadhan. Keseluruhan peserta berjumlah sekitar 160
orang. Selain itu, dilaksanakan juga kegiatan santunan kepada santri yatim Pondok
Pesantren Mashlahatul Hidayah Errabu Bluto Sumenep.
Dalam acara penutupan tersebut berencana
akan dihadiri langsung oleh Nyai HJ. Khafifah (Wakil Bupati Kota Sumenep), beserta empat
DPR yang berasal dari empat fraksi partai berbeda yaitu dari PKB, PPP,
Demokrat, dan Gerindra. Sekitar tiga hari sebelum acara, para undangan
masih terkonfirmasi kehadirannya. Namun satu hari menjelang pelaksanaan
penutupan, Wakil Bupati dan empat DPR tersebut konfirmasi berhalangan hadir karena tugas
dinas yang tidak dapat ditinggalkan.
Selain beberapa undangan di atas, dalam acara
penutupan Sekolah Ramdhan juga dihadiri langsung oleh Ibu Herawati, S.Pd.,
selaku Ketua Ikatan Guru Raudhatul Atfal (IGRA) Kecamatan Bluto serta dihadiri
oleh Kepala Desa Errabu yaitu Ibu Hafidatin, S.Pd.
Ust. Wardi, S.Pd., selaku Kepala RA.
Mashlahatul Hidayah menyampaikan: “sebenarnya selain untuk tetap melaksanakan
aktivitas pembelajaran, kegiatan sekolah ramadhan ini dimaksudkan untuk
menanamkan nilai-nilai ramadhan dari sejak dini. Supaya anak-anak mulai
mengetahui apa itu puasa, bagaimana cara berpuasa, serta bagaimana cara
menghargai orang berpuasa”. ungkapnya
Inisiatif kegiatan sekolah Ramadhan sebenarnya
diorientasikan untuk beberapa hal diantaranya untuk tetap melaksanakan kegiatan
belajar mengajar (RA) serta untuk segera memperkenalkan nilai-nilai Ramadhan
kepada siswa. Selama kegiatan sekolah anak-anak juga diajarkan tentang berbagai
hal terkait puasa, juga diajarkan menahan diri dari makan dan minum untuk
beberapa saat selama sekolah berlangsung, hal tersebut dimaksudkan untuk
memperkenalkan praktik puasa kepada siswa.
Kemudia;n “dalam kegiatan ini juga ingin
membangun tradisi take and give antara anak dan orang tua. Khususnya terkait
hal-hal sederhana sepetri doa-doa keseharian. Artinya, satu sisi anak
diajarkan menghafal doa-doa dan di sisi lain orang tua juga mesti belajar menghafal, supaya antara anak dan orang tua terjadi kesinambungan”. Tegas Ust. Wardi,
S.Pd.
Kegiatan penutupan Sekolah Ramadhan berjalan lancar dan semarak. Diantara beberap sub kegiatan di dalamnya adalah pembacaan doa-doa sehari-hari, pembacaan surat-surat pendek, menyanyikan lagu-lagu anak, serta dimeriahkan oleh Jami’iyyah Shalawat Walisongo Errabu Bluto Sumenep. Kemudian ditutup dengan acara buka bersama seluruh siswa, peserta pondok ramadhan, wali, dan para undangan. [ham]
0 Komentar