Banner HIMA 2021

Wali Santri dan Guru Memiliki Kedudukan Strategis Dalam Pendidikan

Kepala MA Mashlahatul Hidayah memberikan sambutan (masda.id/Moh Ediyanto)

Masda.id, Sumenep - Kerjasama antara guru dan wali santri di lembaga pendidikan Mashlahatul Hidayah (Masda) wajib intens. Sebab, keduanya memiliki kedudukan strategis dalam pendidikan. 

Kepala Madarasah Aliyah Masda Sumenep Haryono menyampaikan, Guru dan Wali Santri wajib bersinergis. Agar pendidikan khususnya di lembaga Masda berlangsung sesuai yang diharapkan. Yakni, pengembangan intelektual dan akhlakul karimah tetap terbangun. 


Bahkan, menurutnya, minimnya intensitas komunikasi belajar wali dan santri di rumah merupakan pertanda bahwa tradisi keilmuan belum menjadi sistem nilai yang dianut oleh banyak keluarga. Oleh sebab itu, keluarga di rumah merupakan tombak utama untuk menciptakan generasi santri yang dapat dipertaruhkan di kemudian hari. 


"Wali santri merupakan guru pertama bagi anak-anak, dan guru adalah penerus pendidikan di luar lingkungan keluarga," katanya, pada acara temu wali dan guru dihalaman Madrasah Tsanawiyah Masda, Sabtu (27/7/2019).


Haryono mengutarakan, penjagaan wali pada anaknya, harus betul-betul diperhatikan terutama di rumah masing- masing, di sekolahpun penting. kemudian cara bergaul dengan teman di luar sekolah juga penting dijaga. Sebab, lingkungan sangat pempengaruhi terhadap santri. 


"Psikologis antara orang tua dan guru harus direduksi karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama," paparnya. 


Haryono melanjutkan, Wali santri yang perhatian terhadap anak dalam belajar di rumah akan memudahkan kerja guru di sekolah, begitu juga sebaliknya. Kejelasan dalam penyampaian materi di sekolah akan memudahkan bagi wali murid dalam membina anak di rumah.


"Semoga semua wali santri dapat memiliki waktu lebih untuk menemani anaknya belajar di rumahnya" ujarnya.





Sementara itu, Ketua Yayasan Masda Kiai Amirudin Nawawi mengutarakan, guru dan wali santri diharapkan tidak putus sulaturrahim. Agar terjalin ukhuwah islamiyah. Kondisi damai bakal saling terbuka satu sama lain. 


"Wali dan guru diharapkan saling terbuka," tukasnya. 


Selain itu, orang nomor satu di Yayasan masda itu perpesan, lembaga pendidikan masda merupakan milik bersama. Oleh sebab itu, tidak usah canggung di dalam meneruskan kemajuan lembaga itu.


"Mari kokohkan barisan bersama-sama didalam merajut kemajuan Masda tercinta ini," pungkasnya (Edy/mah/han).



___

Posting Komentar

0 Komentar