Sumenep – 12 Maret 2025 | RA. Mashlahatul Hidayah menggelar peringatan Nuzulul Qur’an sekaligus penutupan Sekolah Ramadhan Madrasah Raudlatul Atfal Tahun 2025. Acara berlangsung dengan khudmat dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi, wali murid, serta para pengawas sekolah. Berbagai penampilan dari para peserta didik turut memeriahkan acara dan mendapat apresiasi tinggi dari para hadirin.
Dalam sambutannya, pengawas sekolah menyampaikan kebanggaannya atas keberanian dan kualitas penampilan anak-anak.
“Alhamdulillah, seluruh penampilan anak-anak RA. Mashlahatul Hidayah sangat bagus dan penuh percaya diri. Harapan kami, kegiatan ini memberikan dampak positif, serta ilmu yang telah diajarkan di sekolah dapat diterapkan di rumah.” ujarnya.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa keberanian dan keterampilan yang ditunjukkan anak-anak di panggung harus diimbangi dengan pembentukan karakter dan pemahaman agama yang lebih mendalam. Pendidikan agama, menurutnya, bukan hanya sekadar seremonial, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kemudian, Kepala RA Mashlahatul Hidayah, Ustaz Ali Wardi, menyampaikan bahwa selama bulan Ramadhan, sekolah mengadakan berbagai kegiatan keagamaan, termasuk maktubah harian. Program ini tidak hanya melibatkan siswa-siswi, tetapi juga para wali murid dalam mengkhatamkan Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, selama bulan Ramadhan, anak-anak dan wali murid sangat antusias mengikuti kegiatan maktubah harian. Kami berharap kebiasaan baik ini terus berlanjut, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.” tuturnya.
Meski demikian, ia juga menyoroti tantangan dalam membangun budaya membaca Al-Qur’an secara konsisten. Menurutnya, masih ada sebagian anak yang perlu mendapatkan motivasi lebih agar dapat menjadikan membaca Al-Qur’an sebagai kebiasaan, bukan hanya dalam momen tertentu.
Selain berfokus pada pendidikan, RA. Mashlahatul Hidayah juga telah menjalankan program bisnis selama tujuh bulan terakhir. Dengan modal awal sebesar Rp700.000, sekolah berhasil mengembangkan usaha hingga mencapai omzet lebih dari Rp4.000.000. Pencapaian ini membuktikan bahwa dengan strategi yang tepat, usaha kecil yang dikelola dengan baik mampu berkembang secara signifikan.
Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan dan mengembangkan usaha ini agar terus memberikan manfaat bagi sekolah dan peserta didik. Perlu adanya inovasi dan manajemen yang lebih matang agar bisnis yang telah dirintis tidak hanya bertahan, tetapi juga semakin berkembang.
Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi penutup dari rangkaian Sekolah Ramadhan, tetapi juga menjadi pemantik semangat bagi siswa-siswi dalam meningkatkan pemahaman agama dan kemandirian mereka. Dengan tantangan zaman yang semakin kompleks, peran sekolah dan orang tua menjadi kunci utama dalam membimbing anak-anak agar tetap berada di jalur pendidikan yang benar. [Lely]
0 Komentar