Banner HIMA 2021

THAHARAH DALAM PERSPEKTIF ISLAM

 

Oleh: MAKTUM*

Thaharah: Makna, Jenis, dan Pentingnya dalam Kehidupan

Dalam ajaran Islam, thaharah atau bersuci merupakan hal yang sangat fundamental. Thaharah tidak hanya menjadi syarat sahnya ibadah tertentu seperti salat, tetapi juga mencerminkan kemurnian dan kesucian hati seorang Muslim dalam menjalani hidup. Dalam hadis disebutkan:

"Kebersihan adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa kebersihan—baik jasmani maupun rohani—adalah bagian integral dari keimanan.

Pengertian Thaharah

Secara bahasa, thaharah berarti bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah syariat, thaharah adalah membersihkan diri dari hadas dan najis dengan cara-cara yang ditentukan dalam ajaran Islam, seperti wudu, mandi wajib, atau tayamum. Thaharah mencakup kebersihan tubuh, pakaian, tempat ibadah, dan juga hati.

Jenis-Jenis Thaharah

1. Thaharah dari Hadas

Hadas adalah kondisi tidak suci yang menghalangi seseorang dari melaksanakan ibadah tertentu seperti salat. Hadas terbagi menjadi:

  • Hadas kecil, seperti buang angin, buang air kecil atau besar, tidur nyenyak, dll. Cara bersucinya adalah dengan berwudu.
  • Hadas besar, seperti junub, haid, dan nifas. Untuk mensucikannya harus melakukan mandi besar (ghusl).

2. Thaharah dari Najis

Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor dan menjijikkan menurut syariat, seperti darah, air kencing, kotoran, dan lainnya. Najis harus dibersihkan dari badan, pakaian, atau tempat ibadah agar ibadah sah. Cara menghilangkannya adalah dengan mencuci bagian yang terkena najis hingga hilang warna, bau, dan rasanya.

3. Thaharah Batin

Selain fisik, Islam juga mengajarkan pentingnya kebersihan hati dari penyakit-penyakit spiritual seperti riya’, iri hati, sombong, dan dengki. Thaharah batin diperoleh melalui taubat, dzikir, dan memperbaiki akhlak.

Cara dan Alat Thaharah

1. Air

Air adalah alat utama bersuci dalam Islam. Jenis air yang boleh digunakan disebut air mutlak, yakni air yang masih murni sifatnya dan belum tercampur benda najis, seperti air hujan, sumur, sungai, laut, atau salju.

2. Wudu

Wudu dilakukan untuk menghilangkan hadas kecil dan merupakan syarat sah salat. Rukun wudu meliputi:

  • Niat,
  • Membasuh wajah,
  • Membasuh kedua tangan hingga siku,
  • Mengusap sebagian kepala,
  • Membasuh kedua kaki hingga mata kaki,
  • Tertib.

3. Ghusl (Mandi Wajib)

Dilakukan untuk menghilangkan hadas besar, seperti setelah haid, nifas, atau junub. Mandi wajib dilakukan dengan meratakan air ke seluruh tubuh disertai niat.

4. Tayamum

Tayamum adalah cara bersuci menggunakan debu atau tanah suci ketika tidak ada air atau ketika penggunaan air dapat membahayakan (misalnya karena sakit). Tayamum cukup dengan mengusap wajah dan kedua tangan menggunakan debu bersih.

Hikmah dan Manfaat Thaharah

  • Menjaga kesehatan dan kebersihan: Islam sudah mengajarkan pentingnya menjaga tubuh dan lingkungan tetap bersih sejak 1400 tahun yang lalu.
  • Syarat ibadah: Banyak ibadah dalam Islam yang tidak sah tanpa thaharah, seperti salat dan tawaf.
  • Pembinaan mental dan spiritual: Seseorang yang senantiasa menjaga kebersihan akan terbiasa hidup disiplin dan hati-hati.
  • Simbol kesucian hati: Thaharah secara lahir adalah simbol dari thaharah batin, yakni hati yang bersih dari dosa dan penyakit hati.

Contoh Penerapan Thaharah Sehari-Hari

  • Berwudu sebelum salat lima waktu.
  • Mandi setiap hari dan mandi wajib ketika diperlukan.
  • Memotong kuku, mencukur rambut kemaluan dan ketiak, membersihkan mulut dengan siwak atau sikat gigi.
  • Menjaga kebersihan toilet dan lingkungan rumah.
  • Membersihkan pakaian dari najis sebelum dipakai salat.

Penutup

Thaharah bukan hanya sekadar aktivitas fisik, melainkan cerminan dari spiritualitas dan kesadaran diri seorang Muslim. Dengan menjaga thaharah, seorang hamba tidak hanya mempersiapkan dirinya untuk bertemu Allah dalam ibadah, tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap sesama, lingkungan, dan terhadap dirinya sendiri. Thaharah adalah jalan menuju ketenangan jiwa, kesehatan raga, dan kedekatan dengan Allah SWT.

Maktum, Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mashlahatul Hidayah Errabu Bluto Sumenep Jawa Timur.

Posting Komentar

0 Komentar