Oleh: Diana Citra Lestari*
Di sini ku lalui hari-hari sendiri,
tanpamu. Hanya sesosok rindu yang selalu menghantui pikiranku. Merindukan
seseorang yang telah lama menghilang dari pandangan mata. Sehingga kita harus menjalani
sebuah hubungan yang tak selamanya semua orang senang. Yaitu, LDR (long distance realitionship).
Entah dimana engkau berada, aku pun tak tahu!, tugasku hanya merindukanmu dan
harapanku hanya menunggu pulangmu. Jujur saja, menunggu adalah
pekerjaan yang paling membosankan bagiku. Namun, karena menunggumu sehingga
tidak ada bosan-bosannya untuk selalu setia dan sabar menunggu kedatanganmu. Saat
bosan melanda, cengengesanlah
yang bisa membuatku sampai menangis tersedu-sedu.
***
Akhirnya, hari-hari yang kujalani sendiri
dengan sejuta sepi, kini berakhir juga. Sebuah kejutan yang tak pernah ku
duga, kini kau telah kembali dalam dekapanku. Selama ini kau berada jauh,
sangat jauh dari sisiku, dan sekarang kau sendiri yang mencipta
jarak sangat dekat sekali.
Dreet...Dreet....Dreet....
Notifikasi
pesan masuk dari WA. Sebuah kontak
tertera di layar handpond yang tak asing bagiku.
“maaf sayang, abang lagi sibuk kerja nich, udah dulu yaa... chatnya, dahhh.... see you sayang.” Dalam pesannya.
“iya, nggak apa-apa, selesain dulu kerjanya” balasku judes.
Setelah lama ku menanti, hingga muak
melihat Walpaper Hp-ku yang tak kunjung dibalas juga.
Akhirnya, aku off dan memutuskan
untuk tidur walau
masih belum terlalu larut, namun aku terlelap dalam mimpi. Baru saja ku pejamkan mata,
mungkin hanya beberapa menit, ada saja orang usil yang ganggu dan bangunin aku. Dengan rasa malas
aku membuka mata dan sedikit mengucek pelan. Dan orang itu terus memanggil-manggil namaku sambal goyangkan tubuhku.
“Cla... cla... clara...” panggilnya sambil
menggoyangkan tubuhku.
“Clara... cepat buka matamu, lihatlah siapa aku”, panggilan kesekian kalinya dengan nada bersemangat. Karena,
kepalaku sedikit pusing, rasanya berat sekali membuka mata. Lalu ku perhatikan
dan ku pandangi lebih dalam objek yang sedari tadi telah mengganggu tidurku, lalu
dengan pandangan samar-samar, aku coba mengingat-ingat kembali siapa dia.
***
Dengan mata terbelalak dan rasa tak
percaya, ternyata yang berada di samping dan mengganggu tidurku adalah dia yang
selama ini aku tunggu–tunggu. Karna saking
rindunya, tanpa disadari, aku telah menghambur ke pelukannya dan memeluknya
erat-erat. Tak lupa juga ku ceritakan prihal kegelisahan yang selama ini menggumpal di dada, agar taka ada
lagi tangis lantaran penantian.
“Kenapa abang pulang gak bilang-bilang?”. Ujarku
sambil memeluk erat.
“Abang sengaja dik, pulang gak bilang siapa-siapa. Karena,
abang mau buat surprise buat kamu, adikku tersayang”.
Jawabnya sambil mengusap lembut rambutku.
“Bang, kamu lama banget sih pulangnya, adik nungguin abang di sini sampai lumutan nich..!”. Ujarku caper
“Yaelah sayang, hanya empat bulan ditinggal
merantau, udah segitu rindunya adik ke abang ya...”. Balasnya,
sambil tersenyum pikuk dan aura ketampanannya semakin bertambah saat
begitu.
“Apa abang udah nggak sayang lagi sama
adik?”. Pertanyaanku kesekian
“Tuh kan, ngaco ngomongnya, gara-gara
ditinggal empat bulan saja, fikirannya udah melayang kemana-mana”. Ketusnya.
“Adik serius bang nanyanya?”. Ujarku kembali
“Adik...kalau abang udah nggak sayang lagi, adik
udah abang tinggalin dari dulu. tapi karena abang sayang, jadi abang masih
bertahan dan tetap memperjuangkan cinta abang ke adik”. Jawabnya sangat komplit
banget hingga aku gak bisa menjawab kembali.
“Ya udah, jangan ngomong yang aneh-aneh lagi,
abang udah di samping adik sekarang”. Tambahnya.
Perlahan Clara mengangkat wajah, sesegukan belum juga selesai. Wajahnya memerah menatap Dito kekasihnya, yang tersenyum
sambil mengusap sisa air mata di pipi Clara.
***
Waktu terus berputar, hari demi hari mereka lewati bersama. Hingga menjelang hari yang mereka
tunggu-tunggu, dan kini
telah tiba. Seiring perjalanan waktu akhirnya pertunangan mereka pun terjadi, tepat d malam senin 06 September 2020, malam yang penuh kebahagiaan bagi
mereka.
Langit yang cerah, bulan bersinar sangat terang, dan bintang-bintang memancarkan
keindahannya. Tepat di malam itu pertunangan dilaksanakan, orang-orang berkumpul dan saling
bercakap untuk menyaksikan jalannya pertunangan mereka. Selang beberapa saat,
akhirnya orang tua dari Clara menyetujui lamarannya.
Hari esok pun datang dan mereka berniat
merayakan pertunangannya di taman. Mereka sangat
bahagia sebab pertunangannya berjalan dengan
sempurna. Disini, mereka saling berjanji untuk tidak saling mengecewakan orang
tua
masing-masing.
***
Hari
terus berlalu,
lalu mereka
berunding untuk mempercepat pernikahan karena mereka tidak ingin berjauhan
lagi. Setelah berunding mereka
bergegas pulang dan memberanikan diri menyampaikan
keputusan itu kepada
orang tuanya masing-masing. Setelah basa-basi dan mengatakan yang sebenarnya, akhirnya orang tua mereka menyetujui.
Esok harinya, mereka pergi toko
percetakan untuk mencetak undangan. Selesai di percetakan, mereka
langsung menuju toko lain untuk membeli peralatan yang dibutuhkan. Setelah semua
kebutuhan dibeli, mereka
langsung pulang dan bersiap mendekorasi rumahnya agar terlihat bagus, ya walaupun sederhana. Setelah semua selesai, di hari esoknya mereka mulai
menyebarkan undangan kepada teman-temannya. Di undangan tertera
waktu pernikahan
mereka yaitu tanggal 04 Juni 2022. Setelah
semua undangan
tersebar, kini
mereka tinggal
berdoa supaya acara pernikahan
berjalan lancar.
***
Seiring berjalannya waktu, kini tiba
pernikahan mereka dimana tepat pada tanggal 04 Juni 2022. Yang akan
dilaksanakannya, dan para tamu-tamu yang diundang datang dan menghadiri acara
tersebut.Beberapa menit kemudian, sang pengantin pria datang bersama
keluarganya dan bersalaman pada keluarga pengantin wanita. Mereka semua duduk
dan minum secangkir kopi hangat yang sudah di hidangkan sambil lalu menunggu
kedatangan bapak penghulu. Setelah beberapa jam
menunggu, akhirnya pak penghulupun datang dan bersalaman kepada para
tokoh-tokoh sang pengantin. Dan, berbincang-bincanglah pak penghulu tersebut
kepada orang tua mempelai wanita.
Singkatnya waktu, akhirnya
pernikahanpun dimulai dan para tamu-tamu yang hadir menyaksikan atas akad yang
akan dilaksanakan. Setelah beberapa menit kemudian, akadpun dimulai, para tamu
undangan saling berdo’a agar akad tersebut berjalan dengan lancar.
"Saya terima, nikah dan kawinnya Clara Puteri Balqis binti Moh. Shalehuddin
dengan maskawin cincin emas dan seperangkat alat sholat dibayar tunai".
"Bagaimana, para saksi, sah?".
"Sah....".
Akad
selesai dilaksanakan, orang tua, tamu, dan para undangan turut senang sebab
prosesi pernikahan berjalan
lancar.
“Selamat
atas Clara dan Dito, kini kalian sah menjadi suami
istri”. Ujar bapak penghulu.
Akhirnya mereka bahagia bersama
dalam membangun bahtera rumah tangga, menuju keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah.
***
Selesai
Diana Citra Lestari, asal Lenteng. Santri kelas XI (IPS), aktif berkegiatan di Organisasi Santri Mashlahatul Hidayah (ORISMA) di Komisi C (Bidang Informasi dan Dakwah). |
0 Komentar